EXPLOREYOURBRAINISM

Just shares about life-networking-programing-ebook-computer-*nix-music-religion and more…

Tutorial Basic Overclock

Mungkin banyak diantara Anda yang merasa hardware yang Anda miliki sudah tidak mumpuni, atau kalah bersaing dengan hardware-hardware yang baru. Misalnya, Anda memiliki Q6600 namun sudah merasa Q6600 Anda tidak dapat lagi bersaing dengan E8400? Apabila Anda ngomong soal benchmark sintetis seperti 3dMark06 sih mungkin benar, tapi kalo dalam game belum tentu. OLEH MICHAEL JAMES EDWARD

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas prinsip dasar overclocking. Mungkin bagi sebagian besar komunitas CHIP, overclocking adalah untuk mencapai nilai tertinggi dengan hardware yang dimiliki. Namun prinsip dasar overclocking itu sendiri sebenarnya adalah menjalankan hardware yang dimiliki lebih cepat dari spesifikasi untuk mencapai taraf kinerja spesifikasi hardware diatasnya pada posisi optimal. Dimaksud optimal adalah, suhu masih dalam taraf normal dan tidak mengalami hang untuk menjalankan aplikasi apapun.

Overclocking pada umumnya akan merusak peralatan yang dimiliki, atau memperpendek umur hardware. Namun apabila dilakukan dengan benar dalam taraf optimal, maka umurnya tidak akan sependek umur seperti apabila ‘disiksa’ terus-menerus. Yah, intinya sih tetap aja memperpendek umur; walau sedikit.

Artikel overclocking ini akan dibagi kedalam 3 bagian, processor, graphic card dan memory. Pada kali ini, kita hanya akan membahas overclocking processor.

Equipments

Tentunya untuk melakukan overclock mencapai titik optimal, diperlukan hardware pendukung; yang pasti tentunya adalah heatsink yang lebih baik, dan juga power supply murni. Power supply yang disarankan adalah yang memiliki rating minimal 550watt. Ini dengan pertimbangan beban load yang akan naik berbanding lurus dengan kenaikan voltase dan kecepatan dari Q6600, ditambah dengan beban VGA , dan hard disk.

taken from – www.chip.co.id

Karena subjek testnya kali ini adalah INTEL Q6600, maka pembahasan akan berjalan pada Q6600. Voltase cukup rendah, yaitu 1,25v membuatnya menarik. Selain itu, dengan 4 cores yang dimiliki, tentunya sangat menyenangkan untuk melakukan multitasking dan juga design grafis. Pada umumnya, Q6600 dapat dengan mudah mencapai kenaikan 50%, dari 2.4GHz ke 3.6GHz.

Motherboard tentunya harus memiliki kemampuan untuk di overclock. Tidak perlu sebuah motherboard yang memang diciptakan khusus untuk melakukan overclocking karena kita memang tidak akan menggunakan nya sampai batas maksimal. Umumnya motherboard terbaru sudah memiliki fasilitas untuk melakukan overclcoking, sehingga pilihan cukup beragam. Contoh motherboard murah meriah yang dapat melakukan overclocking adalah motherboard dengan chipset nvidia N73PV. Percobaan melakukan overclcoking pada Q6600 dengan motherboard ini hanya menghasilkan kenaikan 25% saja. Cukup sepadan dengan harganya yang murah. Motherbaord dengan kisaran us$100-200 akan memiliki kemampuan yang lebih baik, bahkan 80% diantaranya dapat mencapai minimal 50% kenaikan pada Q6600 dengan menggunakan HSF.

Pada percobaan kali ini, kita tidak akan membahas overclocking memory, sehingga memory DDR2 PC6400 atau bahkan PC8500 adalah pilihan yang baik. FSB to Memory Ratio yang digunakan adalah yang mencapai nilai optimum dari memory.

System test

System test kali ini adalah sebagai berikut:

* Processor : INTEL Q6600 Stepping G0
* Motherboard : ASUS P5K Deluxe
* Memory : Team Xtreem DDR2 PC8500
* VGA : Digital Alliance Passat 9600GT Sonic
* Hard Disk : Western Digital Caviar 3200 AAKS
* PSU : OCZ PowerStream 520watt
* Heatsink: Xigmatek Scorpion LGA 775

Gambar 1. Default clock dari Q6600.
Gambar 2. Default memory SPD.

Overclocking

Sebagai awalan, pastikan seluruh CPU feature sudah di non aktifkan. CPU feature adalah fitur-fitur penghemat energy seperti C1E, Max CPUID Value Limit, Vanderpool Technology, CPU TM Function, dan Execute Disable Bit.

Gambar 3. Ubahlah seluruhnya menjadi “Disable”.

Karena target kita adalah FSB 400 pada processor, maka apabila Anda menggunakan memory PC 800 (6400), ubahlah perbandingan memory terhadap FSB menjadi 1:1, pada beberapa motherboard perbandingan ini ditunjukan dengan 1.0. Pengubahan 1:1 ini adalah dimaksudkan agar BUS memory akan bekerja setara dengan processornya. Lalu ubah command rate menjadi 2T.

Pada beberapa motherboard, perbandingan ini ditentukan dengan menggunakan FSB Strap to Norhtbridge dan DRAM Frequency. Hal yang dilakukan adalah mengcombinasi kedua perbandingan tersebut hingga menghasilkan perbandingan yang di inginkan.Apabila Anda menemukan bios dengan tipe ini, untuk memudahkan, ubahlah FSB Frequency menjadi 400.

Gambar 4. Settingan pada memory 800MHz, ubahlah sehingga apabila menggunakan FSB 400, maka DDR2 adalah 800MHz.
Gambar 5. Settingan seharusnya pada memory 1066 atau PC-8500.

Apabila Anda menggunakan memory PC 8500, akan lebih baik menggunakan perbandingan 2:3, seperti terlihat pada gambar diatas.

Voltase

Hal berikutnya adalah menaikkan voltase processor (Vcore) ke level 1.4v, dimaksudkan untuk memastikan tenaga yang didapat dari processor adalah cukup. Beberapa hal yang harus ikut dinaikkan adalah, voltase northbridge dan southbridge, serta VPLL. Untuk V PLL, jangan menset voltase ke level maksimum, karena ini akan membunuh processor Anda lebih cepat daripada menaikkan Vcore ke level 2v sekalipun. Untuk GTL Ref, naikkanlah ke sekitar 0.57x. Jangan lupa untuk men-disable-kan FSB Spread Spectrum dan Memory Spread Spectrum.

Gambar 6. Seperti inilah kira-kira voltase dan GTL reference yang diinginkan.

Setelah semuanya sudah dinaikkan, maka kini Anda sudah siap untuk menaikkan FSB processor. Target FSB kali ini adalah 400. Multiplier tidak disentuh, sehingga 400×9, menjadi 3,6GHz. Lebih dari cukup untuk bermain game dan mengerjakan tugas sehari-hari.

Gambar 8. Screenshot memory timing dalam keadaan ter-overclock.

Benchmark

Benchmark dibawah ini adalah menggunakan 3dmark, dan beberapa game untuk melihat bukti nyata kenaikan ini.

Gambar 9. 3DMARK default.
Gambar 10. 3DMARK overclocked.

Dapat dilihat disini, dengan kenaikan 50% dari processor tanpa didukung kenaikan dari sisi lainnya, performa dalam gaming juga meningkat sekitar 15%.

Dibawah ini adallah table perbandingan kinerja pada game GRID dan Hellgate London.

Gambar 11. GRID

Yang paling terasa disini adalah loading windows yang biasanya memakan waktu sekitar 50 detik menjadi hanya 16 detik. Terlihat dibawah ini Super Pi 8M yang memang sangat membebani processor, terdongkrak cukup jauh sekitar 35%.

Demikian artikel overclocking basic pertama ini. Pada dua artikel berikutnya, akan dilanjutkan overclocking pada memory dan juga graphics card sehingga kenaikan akan lebih berasa.

Gambar 7. Screenshot dari CPUZ clock dalam keadaan ter-overclock.
Gambar 12. Hellgate London

Source : www.chip.co.id


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Recent Posts

  • Recent Comments

  • Archives